Bioteknologi berasl dari istilah latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu), yang secara harifah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Bioteknologi juga dapat didefinisikan yaitu pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, system, atau proses biologis untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
Ilmu-ilmu yang digunakan dalam bioteknologi
1. Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan cabang biologi yang mempelajari mikroba atau jasad renik. Pengetahuan sifat-sifat dan struktur mikroba mendukung kemajuan bioteknologi misalnya mikroba berupa bakteri dapat tumbuh pada kisaran suhu tertentu. Bakteri digolongkan menjadi:
- Psikrofil yang tumbuh pada suhu 0°C hingga 30°C
- Mesofil yang tumbuh pada suhu 25°C hingga 40°C
- Termofil yang tumbuh pada suhu 50°C atau lebih.
2. Biologi Sel
Biologi sel merupakan cabang biologi yang mempelajari sel. Pengetahuan mengenai sifat-sifat dan struktur sel akan mendukung aplikasi biotekologi.
Contoh : Pengetahuan mengenai totipotensi pada sel-sel tanaman bermanfaat untuk kultur jaringan. Totipotensi merupakan kemampuan sel-sel tanaman muda dan hidup untuk berdiferensiasi menjadi berbagai organ tanaman yang baru.
3. Genetika
Genetika merupakan cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat-sifat genetic makhluk hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pemahaman mengenai bentuk dan karakteristik materi pewaris sifat, yaitu DNA (gen) akan membantu percepatan kemajuan bioteknologi
Contoh : Penemuan tanaman tomat yang tidak mudah rusak atau busuk.
4. Biokimia
Biokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari makhluk hidup dari aspek kimia. Dengan biokimia, ahli bioteknologi memperlakukan makhluk hidup sebagai bahan kimia yang dapat dipasukan dan direkayasa
Selain mikrobiologi, biologi sel, genetika, dan biokimia, ilmu-ilmu lain juga digunakan dalam bioteknologi. Contohnya virology (ilmu mengenai virus), teknologi pangan, biologi pertanian, biologi kedokteran, dan juga biologi kehutanan.
Berbagai teknik yang mendorong perkembangan bioteknologi
· Kultur in vitro
· Fusi (penggabungan) protoplasma
· Pembuatan antibody monoclonal
· Modifikasi struktur protein ( rekayasa protein)
· Imobilisasi enzim dan sel katalis
· Penginderaan dengan bantuan biologi molekul
· Menghubungkan komputer dengan reactor
· Rancang bangun reactor biokatalis baru
Dampak Negatif Bioteknologi
1. Alergi.
Gen asing yang sisipkan pada organsime yang menjadi makanan manusia dapat menyebabkan alergi terhadap idividu tertentu.
2. Hilangnya plasma nutfah
Plasma nutfah atau keanekaragaman makhluk hidup dapat musnah akibat budidaya hewan atau tumbuhan yang unggul saja.
3. Ruskanya ekosistem
Ganguan terhadap kondisi normal lingkungan dapat menyebabkan rusaknya ekosistem.