ILMU SOSIAL DASAR (Tugas Periode 1)

1. ILMU SOSIAL DASAR


1.1 PENGERTIAN, TUJUAN, ISD, DAN IPS


PENGERTIAN

Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai induk dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu :
  1. Natural sciences (ilmu-ilmu alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, biologi dll
  2. Social sciences (ilmu-ilmu sosial) terdiri dari: Sosiologi, Ekonomi, Politik, Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dll
  3. Humanities (ilmu-ilmu budaya) meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll.

Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah manusia.

lmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus di rancang untuk kepentingan pendidikan/ pengajaran yang di Indonesia diberikan di perguruan tinggi. Tegasnya Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberitahukan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, presepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya.

TUJUAN

Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar:
  1. Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang ada didalam masyarakat
  2. Peka terhadap masala-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya
  3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat slalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya dan mempelajarinya secar kritis dan interdisipliner

1.2 ISD DAN IPS


Ilmu sosial dasar dan ilmu penegetahuan sosial mempunyai persamaan dan perbedaan.

Adapun persamaan antara keduanya adalah :
  1. Keduanya merupkan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran
  2. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
  3. Keduanya mempunyai materi-materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

Adapun Perbedaan diantara keduamya adalah adalah:
  1. Ilmu sosial dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan
  2. Ilmu sosial dasar merupakan salah satu mata kuliah tunggal, sedangkan ilmu penegetahuan sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (Untuk sekolah lanjutan)
  3. Ilmu sosial dasar diarahkan pada pembentukkan sikap dan kepribadian, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diarahkan pada pembentukkan penegetahuan dan ktrampilan intelektual.

1.3 RUANG LINGKUP ISD


Bahan Ilmu Sosial Dasar dibagi atas 3 golongan, yaitu :
  1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. 
  2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat di perlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang di bahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. 
  3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan. 

1. Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga, kecuali

a. Natural science
b. Humanities
c. Law*
d. Social science

2. Berikut ini yang bukan persamaan dari ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial adalah
a. Keduanya merupkan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran
b. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
c. Keduanya mempunyai materi-materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
d. Keduanya diberikan ditingkat sekolah dasar dan sekolah lanjut*

3. Berikut ini merupakan tujuan dari ilmu sosial dasar, kecuali
a. Menumbuhkan rasa sosial dalam diri ketika dibutuhkan saja*
b. Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang ada didalam masyarakat
c. Peka terhadap masala-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya
d. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat slalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya dan mempelajarinya secar kritis dan interdisipliner

4. Social science atau ilmu-ilmu sosial merupakan salah satu kelompok dari ilmu pengetahuan. Berikut ini yang bukan ilmu-ilmu sosial adalah
a. Sosiologi
b. Ekonomi
c. Psikologi
d. Bahasa*

5. Ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menelaah tentang masalah-masalah sosial di dalam
sebuah masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah manusia adalah
a. Ilmu Pengetahuan Sosial
b. Ilmu Pengetahuan Alam
c. Ilmu Sosial Dasar*
d. Ilmu Hukum Sosial


2. PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN


2.1 PERTUMBUHAN PENDUDUK



Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia.

Penambahan atau pertambahan penduduk disuatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
  1. Kematian (Mortalitas)
  2. Kelahiran (Fertilitas)
  3. Migrasi

KEMATIAN

Ada beberapa tingkat kematian, yaitu :

Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
Banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Dinyatakan tiap 1000 orang. Dapat dituliskan dengan rumus :
CDR = D.K/PM 
D = jumlah kematian 
K = konstanta = 1000 
PM = jumlah penduduk per pertengahan tahun

Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama. Dapat dituliskan dengan rumus :
ASDRi = Di.K/Pmi   
Di = kematian penduduk kelompok umur i 
K = konstanta = 1000 
Pmi = jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i

KELAHIRAN (FERTILITAS)

Ada beberapa tingkat kelahiran, yaitu :

Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
CBR = B.K/PM 
B = Jumlah kelahiran hidup pada suatu dunia pada suatu tahun tertentu 
K = konstanta = 1000 
PM = jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR)
Banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15-49 tahun.
ASFRi = Bi.K/Fmi 
Bi = jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur 1 tahun 
K = konstanta = 1000 
Fmi = jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun dalam kelompok umur i

MIGRASI

Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional)
Jenis-jenis migrasi
  1. Migrasi Nasional : Urbanisasi, Trasmigrasi, Ruralisasi
  2. Migrasi International : Imigrasi, Emigrasi, Remigrasi


Akibat Migrasi

Migrasi dapat mempengaruhi pola populasi dan karakteristik, pola sosial dan budaya, ekonomi, dan lingkungan fisik. Seiring dengan perpindahan penduduk ini, ciri-ciri budaya mereka dan ide-ide menyebar, membuat, dan memodifikasi budaya yang ada.
Dampak dari adanya migrasi lainnya sebagai berikut :
  1. Adanya pencampuran kebudayaan dan pemikiran.
  2. Adanya penyebaran pemikiran melalui gerakan fisik manusia atau kebiasaan sehari-hari.
  3. Adanya penyebaran bahasa.

Jenis Struktur Penduduk

Struktur penduduk merupakan komposisi populasi. Struktur penduduk digunakan untuk menunjukkan jumlah penduduk yang dibagi antara pria dan wanita dari kelompok usia yang berbeda. Struktur penduduk terdiri dari tiga jenis yaitu sebagai berikut :
  1. Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya berusia 0 sampai 14 tahun.
  2. Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya berusia 15 sampai 64 tahun.
  3. Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau negara sebagian besar penduduknya berusia 65 tahun ke atas atau usia senja.

Bentuk Piramida Penduduk

Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Bentuk piramida penduduk adalah sebagai berikut :

1. Piramida Penduduk Ekspansif
Bentuk piramida ekspansif dicirikan melebar di bagian bawah dan semakin meruncing di bagian atasnya. Hal ini menunjukkan banyaknya tingkat kelahiran. Bentuk ini biasa terjadi jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Bentuk piramida semacam ini umumnya terjadi di negara-negara sedang berkembang.

2. Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida stasioner terjadi jika jumlah penduduk pada tiap kelompok umur (muda, dewasa, dan tua) relatif seimbang. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk yang relatif sama atau rata di tiap kelompok umur. Pada umumnya, bentuk piramida semacam ini terdapat di negara-negara Eropa yang maju serta mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang rendah.

3. Piramida Penduduk Konstruktif
Bentuk piramida konstruktif terjadi jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur dewasa. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk mengecil di kelompok umur muda, melebar di kelompok umur dewasa, dan mengecil kembali di kelompok umur tua. Kondisi ini menunjukkan tingkat kelahiran dan tingkat kematian penduduk yang rendah. Bentuk piramida seperti ini terdapat di negara-negara maju yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, dapat mengontrol angka kelahiran, dan perawatan kesehatan yang baik, seperti negara Jepang dan Swedia.
Pengertian Rasio Ketergantungan  
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia muda ditambah dengan jumlah penduduk usia tua, lalu dibandingkan dengan jumlah penduduk usia produktif. Yang dimaksud dengan penduduk usia muda adalah penduduk yang berusia 0-14 tahun, usia tua 65 tahun ke atas, dan usia produktif 15-64 tahun. Rasio ketergantungan digunakan untuk beberapa hal berikut :
Sebagai indikator demografi yang penting.
Sebagai indikator yang secara kasar untuk menunjukkan keadaan ekonomi suatu Negara.

2.2 KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatu rmasalah-masalah kemasyarakatan alam arti luas (agama, ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia). Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa danciptadikuasaiolehkarsadariorang-orangyang menentukankegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.

KEBUDAYAAN HINDU,BUDHA, DAN ISLAM

1. Kebudayaan Hindu dan Budha
Sekitar abad ke-3, banyak pedagang-pedagang dari India yang singgah di Indonesia. Pedagang-pedagang India yang datang ke Indonesia ini memberikan pengaruh terhadap kebudayaan di Indonesia. Budaya India yang berpengaruh dan berkembang pesat di Indonesia terlihat dari agama Hindu dan Budha yang dibawa oleh para pendeta dan brahmana yang datang bersama para pedagang.
Peninggalan kebudayaan Hindu dan Budha dapat terlihat dari prasasti-prasasti yang bertuliskan huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta dan candi-candi yang ditemukan di beberapa wilayah bagian Indonesia. Selain itu ada juga arca-arca, wayang, relief pada candi, dan naskah-naskah berbahasa jawa kuno yang menceritakan tentang kerajaan Hindu Budha yang ada di Indonesia.

2. Kebudayaan Islam

Agama islam di Indonesia masuk melalui jalur pedagangan sekitar akhir abad ke 6. Masuknya agama isilam ini telah memberi pengaruh terhadap perubahan pada kebudayaan masyarakat Indonesia. Penyebaran kebudayaan islam di Indonesia dilakukan melalui 5 media sebagai berikut :
  1. Penyebaran islam melalui perdagangan
  2. Penyebaran islam melalui dakwah
  3. Penyebaran islam melalui perkawinan
  4. Penyebaran islam melalui kesenian
  5. Penyebaran islam melalui seni bangunan

Di Indonesia agama islam berkembang pesat sekitar abad ke-13 sampai ke-16. Berkembangnya agama islam di Indonesia tak lepas dari raja-raja dan penguasa lokal yang mulai menganut agama islam, sehingga rakyat yang berada di daerah kekuasaan mereka pun ikut menganut agama islam. Peninggalan Kebudayaan islam dapat terlihat dari beberapa peninggalan masa pemerintahan pada jaman kerajaan islam seperti koin bertuliskan huruf arab, masjid-masjid, catatan mengenai masuknya agama islam di Indonesia, batu nisan, dan kaligrafi di beberapa bangunan.

2.3 KEBUDAYAAN BARAT


Awal kebudayaan barat masuk ke Indonesia yaitu ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaaan dan kekuasaaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahaan kolonialis Belanda, dikota-kota provinsi, dan kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan daya arsitektur Barat.

Kebudayaan barat memberikan pengaruh dan memberikan dampak terhadap kebudayaan di Indonesia. kebudayaan barat ini memberikan dampak positif dan negatif terhadap masyarakat Indonesia. Dampak positif dan negatif dari kebudayaan barat berpengaruh dalam hal-hal berikut ini:
  1. Teknologi komunikasi dan informasiKemajuan teknologi di negara barat memberikan kita kemudahan dalam berkomunikasi antar manusia dan teknologi yang mereka ciptakan memberikan kemudahan untuk kita melakukan pekerjaan.
  2. Kerjasama internasionalKeikutsertaan Indonesia dalam kerjasama internasional dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi Indonesia di mata dunia. Indonesia dapat berperan dalam keikutsertaan ajang olahraga internasional, festival kebudayaan, festival film, dan ajang olimpiade dalam bidang akademik. Keikutsertaan ini juga berpengaruh untuk kemajuan negara.
  3. Gaya hidupSaat ini gaya hidup masyarakat telah terpengaruh oleh kebudayaan barat, seperti sikap melebih-lebihkan produk luar negri. Selain itu, saat ini telah bermunculan berbagai jenis makanan dan minuman kaleng serta bermunculan makanan siap saji yang sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia.
  4. Mode pakaianPerkembangan teknologi dapat memberikan informasi dengan cepat kepada masyarakat. Melalui televisi, majalah, atau internet, masyarakat dapat mengakses dan melihat  mode pakaian yang sedang tren di seluruh dunia.
  5. PergaulanPergaulan antar manusia saat ini dapat dibilang semakin terbuka dan bebas. Saat ini masyarakat Indonesia cenderung telah meninggalkan perilaku khas orang Indonesia sendiri, seperti kurangnya rasa sopan dalam bersikap dan berbicara, berperilaku jauh dari norma kesusilaan, dan lebih bersikap tidak peduli dengan orang lain (individualisme).

1. Berikut ini yang bukan faktor-faktor pertambahan penduduk adalah
a. Kematian
b. Kelahiran
c. Migrasi
d. Pekerjaan*

2. Banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama adalah pengertian dari
a. Tingkat Kematian Kasar
b. Tingkat Kematian Khusus*
c. Tingkat Kematian Umum
d. Tingkat Kematian Real

3. Berikut ini adalah dampak dari migrasi, kecuali
a. Adanya pencampuran kebudayaan dan pemikiran.
b. Adanya penyebaran pemikiran melalui gerakan fisik manusia atau kebiasaan sehari-hari.
c. Adanya penyebaran bahasa.
d. Adanya kesenjangan sosial*

4. Yang termasuk kedalam  migrasi nasional adalah
a. Urbanisasi*
b. Imigrasi
c. Emigrasi
d. Renigrasi

5. Berikut ini yang bukan jenis struktur penduduk adalah
a. Struktur Muda
b. Struktur Remaja*
c. Struktur Tua
d. Struktur Dewasa



3. INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT


3.1 PERTUMBUHAN INDIVIDU


Pertumbuhan individu adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa. Pertumbuhan individu ini terjadi tidak hanya begitu saja, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara garis besar digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu:
  • Pendirian Nativistik
  • Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
  • Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme

3.2 FUNGSI KELUARGA


Sebagai unit terkecil dari masyarakat, keluarga juga memiliki fungsi untuk menjalankan peranannya. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Inilah yang disebut dengan fungsi keluarga. Berikut ini adalah macam-macam fungsi keluarga :
  • Fungsi Biologis
  • Fungsi Pemeliharaan
  • Fungsi Ekonomi
  • Fungsi Keagamaan
  • Fungsi Sosial

3.3 INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT


  • Pengertian Individu
    Kata individu berasal dari bahasa latin “individiuum” yang artinya yang tak terbagi. Menurut Dr.A.Lysen, individu merupakan kesatuan yang tak terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
  • Pengertian Keluarga
    Kata keluarga berasal dari bahasa Sanskerta “kulawarga” yang berarti anggota. Dari bahasa sansekerta ini, keluarga memiliki pengertian lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Secara umum, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
  • Pengertian Masyarakat
    Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab “musyarak” yang berarti suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Secara umum, masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

3.4 HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT


  • Hubungan individu dengan keluarga
    Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
  • Hubungan individu dengan masyarakat
    Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjunjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.

3.5 URBANISASI


Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Ajakan dari teman atau sanak saudara, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dapat dijadikan alasan terjadinya proses urbanisasi.

1. Berikut ini yang bukan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah
a. Pendirian Nativistik
b. Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
c. Pendirian Linguistik*
d. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme

2. Berikut ini yang bukan fungsi dari keluarga adalah
a. Fungsi Biologis
b. Fungsi Pemeliharaan
c. Fungsi Keagamaan
d. Fungsi Hukum*

3. Kata "Individu" berasal dari bahasa latin yang artinya yang tak terbagi, yaitu
a. Individiuum*
b. Individen
c. Indi
d. Individer

4. Kata keluarga berasal dari bahasa Sanskerta “kulawarga” yang berarti 
a. Keluarga
b. Anggota*
c. Warga
d. Anggota Warga

5. Perpindahan penduduk dari desa ke kota merupakan pengertian dari
a. Urbanisasi*
b. Transmigrasi
c. Imigrasi
d. Emigrasi


4. PEMUDA DAN SOSIALISASI


4.1 INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI


Di kutip dari buku Ilmu Sosial Dasar karya Drs. H Abu Ahmadi, internalisasi adalah proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusionalisasi saja, akan tetapi norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat. Sehingga untuk pengertian internalisasi belajar dan spesialisasi adalah proses sosialisasi pembelajaran mengenai norma-norma kemasyarakatan untuk merubah tingkah laku yang semula tidak dimiliki oleh individu tersebut secara khusus. 

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

Proses sosialisasi biasanya diberikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga para pemuda dapat menerapkannya pada kesehariannya.

PROSES SOSIALISASI

  1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
  2. Tahap meniru (Play Stage)Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
  3. Tahap siap bertindak (Game Stage)Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermainsecara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluargadan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
  4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama–bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya– secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

4.2 PEMUDA DAN IDENTITAS


POLA DASAR PEMBINAAN & PERKEMBANGAN GENERASI MUDA

Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam poenanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaiksud.

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan : 
  1. Landasan Idiil : Pancasila 
  2. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945 
  3. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara 
  4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi 
  5. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat. 
Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinia IV. 

Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun disadari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Masa depan adalah lanjutan masa sekarang, dan masa sekarang adalah hasil masa lampau. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan pula kepekaan terhadap situasi-situasi lingkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.

Tanpa ikut sertanya generasi muda, tujuan pembangunan ini sulit tercapai. Hal ini bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangannya.

Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.

PENGERTIAN POKOK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA 

Dalam hal ini Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu :
  1. Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bengsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
  2. Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan –kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fugsional 
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa permasalahan generasi muda dapat dilihat dari beberapa aspek sosial, yaitu :
  1. Sosial Psikologi
  2. Sosial Budaya
  3. Sosial Ekonomi
  4. Sosial Politik
MASALAH-MASALAH GENERASI MUDA

Saat ini generasi muda khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal itu tak lain adalah persiapan mengemban tugas pembangungan pada masa yang akan datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi muda. Sudah banyak generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung jawabnya terhadap negara di masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua itu ada sebagian generasi muda yang kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai generasi penerus bangsa.

Adapun masalah yang dihadapi remaja masa kini antara lain : 
  1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.
  2. Kekurangpastian akan masa depan generasi muda.
  3. Belum seimbangnya fasilitas pendidikan dengan jumlah generasi muda, baik formal ataupun nonformal.
  4. Kurangnya pengertian tentang gizi dan menu seimbang di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah.
  5. Banyaknya pernikahan di bawah umur.
  6. Adanya generasi mudayang menderita fisik, mental, sosial yang membutuhkan usaha-usaha yang lebih serius, agar mereka dapat berkembang menjadi masyarakat yang produktif.
  7. Belum adanya perundang-undangan yang menyangkut generasi muda.
  8. Meningkatnya kenakalan remaja dan penggunaan narkotika.
  9. Masih adanya pergaulan bebas.

POTENSI-POTENSI GENERASI MUDA

Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
  1. Idealisme dan Daya Kritis 
  2. Dinamika dan Kreativitas 
  3. Keberanian Mengambil Resiko 
  4. Optimis dan Kegairahan 
  5. Sikap Kemandirian dan Disiplin 
  6. Terdidik 
  7. Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan 
  8. Patriotisme dan Nasionalisme 
  9. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi 

4.3 PERGURUAN DAN IDENTITAS


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. Di sinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.

ALASAN-ALASAN UNTUK BERKESEMPATAN MENGENYAM PENDIDIKAN TINGGI

Pembicaraan tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting , karena berbagai alasan.

Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran,pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat. Kesempatan ini tidak tidak dimiliki oleh generasi muda pemuda pada umumnya. Oleh karena itu, sungguh pun berubah-ubah, namun mahasiswa termasuk yang terkemuka di dalam memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara nasional.

Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosiaslisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya. Melalui berbagai mata pelajaran seperti PMP, Sejarah, dan Antropologi maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.

Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya , sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.

Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan generasi muda lainnya.

1. Pada tahap apa seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri
a. Game Stage
b. Preparatory Satge*
c. Generalized Stage
d. Play Stage

2. Landasan idil di Indonesia adalah
a. UUD 1945
b. Pancasila *
c. Bhinneka Tunggal Ika
d. Sumpah Pemuda 1928

3. Landasan Konstitusional di Indonesia adalah
a. UUD 1945*
b. Pancasila 
c. Proklamasi Kemerdekaan
d. Sumpah Pemuda 1928

4. Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa permasalahan generasi muda dapat dilihat dari beberapa aspek sosial, yaitu
a. Sosial Psikologi
b. Sosial Budaya
c. Sosial Ekonomi
d. Sosial Alam*

5. Yang bukan potensi yang terdapat pada generasi muda adalah
a. Daya Kritis
b. Kreativitas
c. Pergaulan Bebas*
d. Terdidik